Jumat, 15 Agustus 2014

Korea Selatan dengan Kasus Kematian Bunuh Diri Tertinggi pada Negara Maju



Abstrak
            Korea Selatan merupakan negara dengan tingkat perekonomian nomor 12 di dunia dan memiliki tingkat kesejahteraan serta standar hidup yang tinggi, namun negara ini menduduki peringkat tertinggi dalam kasus kematian yang disebabkan oeh bunuh diri. Angka bunuh diri di Korea Selatan adalah penyebab kematian pertama bagi mereka yang berada di bawah umur empat puluh tahun dan merupakan peyebab ke empat kematian secara umur. Diperkirakan dalam setiap hari ada 40 orang yang mengalami bunuh diri, yang menyebabkan Korea Selatan menjadi negara yang menduduki peringkat pertama dengan kematian karena bunuh diri di antara negara- negara OECD. Angka bunuh diri di Korea Selatan dari tahun ke tahun juga selalu meningkat. Angka bunuh diri perempuan juga semakin meroket dan merupakan yang tertinggi di dunia. Bunuh diri di Korea Selatan bahkan ada yang dilakukan dengan menulis perjanjian untuk melakukan bunuh diri melalui internet dan ada juga yang membuat jaringan kelompok untuk meakukan bunuh diri secara bersama-sama.
            Bunuh diri di Korea Selatan justru dilakukan oleh orang – orang yang memiliki jabatan tinggi, orang yang memiliki pendidikan tinggi serta orang yang memiliki polpularitas yang semakin meningkat Faktor ekonomi  sosial budaya menjadi peyebab utama yang menyebabkan masyarakat Korea Selatan melakukan bunuh diri akibat depresi. Tekanan tinggi  untuk berhasil bagi individu muda, bullying di sekolah, konsep budaya Han  dan kurangnya penerimaan masyarakat tentang masalah kesehatan mental ditambah dengan rasa malu yang dialami oleh mereka yang depresi mengakibatkan bunuh diri semakin meningkat. Bahkan remaja Korea Selatan menduduki peringkat pertama dunia sebagai individu yang mengalami rasa unhappiest. Buuh diri di Korea Selatan juga terjadi di kalangan SD, SMP, SMA serta Perguruaan Tinggi.     

Kata kunci : Mortalitas, angka bunuh diri, depresi, tekanan tinggi 




Pendahuluan
Kematian dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kecelakaan, kriminalitas, atau penyakit. Sebagai negara maju Korea Selatan justru berhadapan dengan angka kematian bunuh diri yang tinggi. Angka kematian di Korea Selatan bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jepang. Pada 2010 pemerintah Korea Selatan menunjukkan bahwa bunuh diri adalah penyebab kematian nomor satu bagi mereka yang di bawah 40 tahun. Bunuh diri adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Uniknya bunuh diri di Korea Selatan justru terjadi pada mereka yang mempunyai jabatan, popularitas atau yang berpendidikan tinggi. Bahkan banyak warganya sebelum meakukan bunuh diri membuat perjaanjian untuk melakukan bunuh diri,  di negara tersebut bunuh diri adalah sebagai gaya hidup sampai-sampai ada sebuah kelompok jaringan yang mengajak bunuh diri bersama
WHO pernah melaporkan bahwa dalam satu tahun hampir satu juta orang yang melakukan bunuh diri dan dalam laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Korea Selatan masuk dalam peringkat pertama bunuh diri yaitu sebanyak 15.413 pada tahun 2009. Banyaknya orang yang bunuh diri menyebabkan adanya peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri (World Suicide Prevention Day) yang diperingati setiap 10 September yang ditetapkan oleh IASP (International Association for Suicide Prevention) lembaga di bawah naunga WHO.
Sekitar 40 warga Korsel mengakhiri hidupnya setiap hari, meningkat dua kali lipat dibanding 10 tahun lalu. Kaum pria mendominasi kasus bunuh diri di negara Korea Selatan ini; dimana angka menunjukkan 41,1 pria per 100.000  hampir dua kali lipat jumlah wanita. Meskipun begitu tingkat bunuh diri perempuan Korea Selatan juga semakin meningkat.


Pola Mortalitas Korea Selatan
Kematian karena bunuh diri di Korea Selatan merupakan penyebab kematian terbanyak ke empat setelah kematian yang disebabkan oleh kanker, penyakit serebrovaskular dan penyakit kardiovaskular seperti stroke. Saat ini angka kematian karena bunuh diri menjadi 2,3 kali lebih tinggi ketimbang angka kematian dari kecelakaan lalu lintas yaitu 40 orang setiap harinya. Jumlah ini meningkat lima kali lipat dibanding beberapa generasi sebelumnya. Bahkan Korea Selatan menduduki peringkat pertama jumlah korban bunuh diri tertinggi dari 30 negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) seperti data terakhir yang dikeluarkan pada social idikator (2009) di bawah ini:
  
Sumber: Bunuh diri dari WHO Database Kematian (www.who.int / healthinfo / morttables / en / index.html).   


Di Korea Selatan dari tahun ke tahun semaikin naik, padahal korea selatan dikategorikan sebagai negara maju. Jika dibandingkan 10 tahun lalu, tingkat bunuh diri di Korea naik hingga 50 persen. Bunuh diri adalah penyebab utama kematian bagi orang-orang berusia 20 dan 30 tahun-an.


Suicide rates (per 100,000), by gender,Republic of Korea
 
Source : © World Health Organization 

Bunuh diri di Korea Selatan telah mendapat perhatian sebagai masalah nasional setelah kematian beberapa orang terkenal, seperti  mantan Presiden Roh Moo-hyun , jutawan Samsung  Lee Yoon-hyung , mantan sekretaris Perdana Menteri Kim Young-chul ,  mantan Busan walikota Ahn Sang, Park Tae-young, mantan gubernur provinsi Jeolla  , mantan Hyundai eksekutif, penyanyi K-Pop , pemain professional, supermodel, para aktor dan orang yang memliki pendidikan tinggi lainnya.


Faktor Pengaruh atas Pola
Ekonomi yang semakin sulit, perkembangan budaya dan pengaruh yang dimunculkan teknologi menjadi salah satu dari faktor pengaruh yang menyebabkan seseorang mengalami penurunan mentalitas dalam menghadapi dinamika kehidupan yang semakin keras. Kementerian Kesehatan Korea Selatan menunjukkan lebih dari 90 persen orang yang berniat bunuh diri memiliki masalah mental. Para ahli jiwa menyebutkan sekitar 60-80 persen penderita depresi berniat bunuh diri. Penderita depresi di Korea meningkat dari 5,6 persen (2006) menjadi 6,7 persen (2011). Tetapi hanya 15,3 persen yang pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Hwang Sang-Min, seorang psikolog dari Universitas Yonsei, mengungkapkan bahwa orang Korea cenderung membentuk identitas mereka sesuai pandangan orang lain terhadap dirinya. Selain itu, mereka juga memiliki konsep Han yaitu bersikap diam dan berusaha tabah walau dalam keadaan marah. Selain itu, faktor agama rupanya juga memegang peran. Hampir setengah penduduk Korea tidak memiliki agama, sehingga ketika mereka mengalami depresi, penghargaan terhadap nilai kehidupan pun rendah. Kepercayaan akan konsep reinkarnasi juga membuat orang Korea terdorong untuk mengakhiri hidup mereka dan menjalani kehidupan baru yang mungkin lebih baik dari sekarang.
Sikap depresi yang menyebabkan orang Korea Selatan bunuh diri juga terjadi karena keluarga dan teman- teman sekitarnya yang menyalahkan seseorang akibat penyakit mental. Sementara itu menurut Psikolog anak di Korsel, Kang-ee Hong mengatakan bahwa selama 40 tahun terakhir, orang tua di Korsel  telah meninggalkan nilai-nilai tradisional demi satu tujuan tunggal. Dari awal masa kanak-kanak, pentingnya uang dan prestasi ditekankan oleh orang tua mereka, sehingga mereka merasa bahwa jika anak berhasil di sekolah dan pekerjaan yang baik maka mereka dianggap membanggakan orang tua mereka, namun jika tidak sukses dan tidak masuk perguruan tinggi elit mereka tidak dianggap sebagai anak. Ini mengakibatkan tekanan yang tinggi selama bertahun-tahun.
Di Korea Selatan sendiri orang – orang yang memiliki pendidikan tinggi justru melakukan bunuh diri. Di kalangan anak sekolahan sendiri menurut Kim Hyeong-tae, anggota komite pendidikan di Dewan Kota Seoul, mengatakan bahwa statistik dari Kantor Metropolitan Seoul menunjukkan bahwa 101 siswa Pendidikan bunuh diri dari tahun 2008 sampai Maret tahun ini. Angka ini mencakup 1 siswa SD, 27 SMP, 73 siswa SMA dan 202 di tingkat mahasiswa. Tekanan akademik yang mereka rasakan telah menyebabkan pemuda di Korea menjadi peringkat pertama sebagai individu unhappiest.
Popularitas yang tinggi juga bisa menimbulkan bunuh diri seperti yang terjadi di kalangan artis Korea Selatan. Tuntutan berlebihan para agency atau manajemen artis membuat selebritas yang  tidak lagi mampu menunjukkan citra baik dan tenang, mereka cenderung frustrasi, menyerah, dan mengambil pilihan drastis — salah satunya adalah bunuh diri. Selain karena depresi berat yang telah dialami oleh artis-artis korea yang bunuh diri, pemaksaan seksual dan pelecehan seksual atau kekerasan seksual juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak artis korea wanita mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Bahkan ketika Ketika seorang selebritas bunuh diri, penggemar mereka akan mengikuti aksi sang idola.
Selain itu ungkapan lebih baik miskin dari pada jelek juga muncul di sana. Teknologi operasi plastik di Korea Selatan semakin maju seiring dengan perekonomian mereka yang menguat. Biaya operasi juga saat ini bisa lebih murah 50% dari harga yang sudah ditentukan karena klinik kecantikan banyak dijumpai di sana. Ditengah arus yang mengutamakan kesempurnaan fisik, justru tingkat bunuh diri semakin tinggi. Apabila ia mengalami krisis ia tidak akan menerima bantuan moral dari masyarakatnya. Lama kelamaan dia mengalami frustasi dan ahirnya bunuh diri.
Di Korea Selatan sendiri perempuan yang bunuh diri semakin meroket. Penyebab terjadinya peningkatan jumlah perempuan yang bunuh diri di Korea Selatan karena risiko depresi pada perempuan tiga kali lebih tinggi. Perempuan juga menderita stres berlebih akibat peningkatan aktivitas ekonomi yang menambah beban peran mereka dalam keluarga. Yang menarik lagi adalah angka bunuh diri di antara masyarakat yang berpendidikan jauh lebih tinggi. Proporsi orang yang bunuh diri dengan tingkat pendidikan lulusan universitas meningkat dari 12,9 % menjadi 24,4 %. Adapun untuk status, angka bunuh diri pada kaum lajang atau menikah menurun. Tapi, dari pasangan yang bercerai, meningkat (dari 5,7 % menjadi 12,8 %). Bunuh diri tinggi juga di kalangan pria gay, akibat  dikucilkan oleh masyarakat dan umumnya dikeluarkan dari anggota keluarga karena rasa malu.


Solusi Kebijakan Demografi
Kementerian kesehatan Korea Selatan menargetkan pada tahun 2013 nanti, korban bunuh diri bisa turun menjadi kurang dari 20 orang per 100.000 penduduk. Sebagai langkah antisipasi bunuh diri Korea Selatan sedang meningkatkan jumlah kantor konseling, pelayanan psikiater, serta memberi edukasi bagi kaum pelajar. Korea Selatan menunjukkan bahwa pentingnya untuk terus berkomunikasi. Kalau anggota keluarga dan teman-teman mau mendengarkan curhat orang-orang yang depresi akan sangat membantu menurunkan niat mereka untuk bunuh diri,
Parlemen Korea Selatan awal tahun ini mengeluarkan peraturan baru, memberikan tanggung jawab pemerintah lebih besar dalam pencegahan bunuh diri. Asosiasi Korea untuk Pencegahan Bunuh Diri in bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan polisi pada kampanye kesadaran dalam menghadapi masalah. Untuk membantu menurukan angka kematian karena bunuh diri, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan meloloskan RUU pada tahun 2011 yang akan membuat dana yang tersedia untuk pusat pencegahan bunuh diri lebih nasional, meningkatkan 151 pusat kesehatan mental masyarakat, 170 pusat rehabilitasi, dan 56 rumah jompo kejiwaan yang telah berdiri sejak 1995. Sayangnya, pra-didirikan klinik kesehatan mental lebih efektif dalam membantu masalah keluarga atau perkawinan daripada masalah depresi yang mengakibatkan bunuh diri. Beberapa perubahan lain yang telah dilakukan untuk mencegah bunuh diri di Korea Selatan adalah meningkatkan jumlah kamera di sepanjang Sungai Han (tempat paling banyak orang melakukan bunuh diri), meningkatkan pemantauan dan pengawasan di gedung-gedung tinggi.
Selain itu Korsel membentuk tim khusus, yang bertugas untuk  menyisir konten-konten di dunia maya yang berhubungan dengan bunuh diri. Seperti diberitakan BBC yang dilansir oleh Vivanews Selasa 5 Juni 2012, tim tersebut beranggotakan 100 orang dari berbagai lapisan, di antaranya mahasiswa, ibu rumah tangga dan ahli kejiwaan. Mereka bertugas memonitor konten pada blog dan sosial media yang mengandung anjuran bunuh diri atau ajakan bunuh diri massal. Selain membentuk tim penyisir internet, pemerintah Seoul juga telah memasang telepon darurat dan menurunkan tim patroli di jembatan sungai Han, salah satu tempat favorit untuk bunuh diri.


Solusi Original
Upaya yang dilakukan pemerintah Korsel perlu ditingkatkan, selain itu diperlukan kesadaran dari diri sendiri untuk tidak melakukan bunuh diri dan lebih menghargai hidup. Para keluarga, teman dan lingkungan sekitar juga tidak perlu mengucilkan orang yang terkena penyakit mental atau depresi. Jika seorang mengalami depresi harus segera dibawa ke bimbingan konseling tanpa mempedulikan rasa malu karena di sini kesehatan sangat diperlukan. Budaya Korea Selatan yang tertutup juga harus sedikit demi sedikit dihilangkan. Budaya dengan konsep Han juga harus dihilangkan. Mungkin jika masyarakat Korea Selatan memiliki agama atau pedoman hidup angka bunuh diri di Korea Selatan akan semakin menurun. Selain itu orang tua diharapkan tidak terlalu menuntut anak yang berlebihan karena kemampuan anak pasti berbeda-beda. Ditambah lagi masyarakat Korea Selatan jangan melihat seseorang dari fisiknya saja. 



Referensi

Dalam Setahun, Hampir 15 Ribu Warga Korea Tewas Bunuh Diri  (online). http://www.     tabloidbintang.com/asia/korea/12666-dalam-setahun-hampir-15-ribu-warga-korea-tewas-bunuh-diri.html di akses 07 Juni 2012

Cegah bunuh diri Korsel sisir internet (online). http://vivanews.com.cegah-bunuh-diri--korsel-sisir-internet.htm di akses  07 Juni 2012
Bunuh diri di Korea Selatan (online). http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_
suicide_rate di akses 08 Juni 2012

Kasus Bunuh Diri - Korea (online). http://artiskorea.net/artis-korea/artis-korea-yang-bunuh-diri/     diakses 08 Juni 2012

Bunuh diri di KoreaSeatan meningkat ganda (online). http://digitall.com/article/311163 diakses 08 Juni 2012
Tacking South Korea’s hight suicide rates (online). http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-pacific-15331921 diakses 08 Juni 2012
Kasus bunuh diri di Korea Selatan Terlalu Sedikit, Terlambat (online). http://ohmynews.com Diakses 09 Juni 2012

Upaya Pemerintah Korea Selatan Memerangi Penyebab Bunuh Diri di Korsel (online). http://uh-bt.blogspot.com/2012/06/upaya-pemerintah-korea-selatan.html diakses 09 Juni 2012

Depresi dan perilaku bunuh diri di Korea Selatan (online). http://recapsdrama.blogspot.com/2012/01/depresi- dan-perilaku-bunuh-diri-di.html diakses 09 Juni 2012
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar